Jalan-Jalan Tegang Ke Museum Santet dengan Aplikasi Wisata Lokal

by - March 31, 2015

Siapa sih yang nggak suka sama jalan-jalan? Pasti semuanya suka, termasuk saya. Ijin curcol aja nih. Biasanya permasalahan utama saya kalo pas pingin jalan-jalan itu, pertama di budget, dan kedua di waktu. Kalo tenaga sih siap sedia selalu. Hehe. Nah, buat kamu-kamu yang punya permasalahan seperti saya, bisa deh sekali-sekali cobain berwisata ke tempat yang dekat-dekat. Misalnya, tempat wisata yang ada di kota kamu. Hayo, sekarang coba deh ingat-ingat di kota kamu ada berapa wisata lokal, dan apakah kamu sudah mengunjunginya semua? Saya yakin pasti belum deh. Hehe. Soalnya saya juga gitu. Banyak banget lokasi wisata lokal Surabaya yang belum saya kunjungi. Sebagai orang kelahiran Surabaya dan hidup di Surabaya selama 21 tahun, saya merasa gagal. Hiks.

Museum Santet

Oke, cukup basa-basinya, sekarang saya mau bercerita tentang salah satu wisata di kota Surabaya yang kira-kira sudah saya kunjungi 3 kali. Tempat wisata ini berupa museum yang terletak di Jalan Indrapura. Museum ini bernama Museum Kesehatan, atau lebih hits disebut dengan nama Museum Santet. Nanti deh saya kasih tahu kenapa kok disebut dengan nama Museum Santet. 

HTM masuk ke museum ini murah meriah banget nget. Kamu cukup merogoh kocek sebesar Rp 1500,-. Tuh kaan? Murahnya kebangetan kan? Oke, berarti nggak ada alasan 'nggak punya duit' buat kamu mengunjungi museum ini. Kalo kamu sudah beli tiket, baru deh kamu diperbolehkan masuk ke dalam museum ini. Jangan kaget, kalo setelah masuk ke dalam kamu bakal berasa pindah dunia ya. Hehe. Soalnya museum ini terkesan sepi banget (kadang memang sepi beneran) dan memberikan aura mistis. Hehe. Makanya disarankan buat kamu kalo mengunjungi museum ini jangan sendirian ya. Kalo bisa sih rame-rame gitu, Biar makin seru. 

Pertama kali masuk, kamu bakal disambut oleh sebuah patung berbentuk gajah yang lagi duduk bersila yang ternyata bernama Prasasti Ghanesya Tafakur dengan aura tujuh. Patung ini mengingatkan saya kepada patung Ganesya yang ada di Fakultas Kedokteran UNAIR. Museum ini, terdiri dari 2 bangunan. Bangunan pertama terdiri dari 2 area dan 1 area lainnya berada di bangunan yang lain. Masing-masing area terdiri dari beberapa sasana.

Prasasti Ganesya Tafakur dengan aura tujuh
Di area pertama, kamu akan menemukan Sasana DR. Adhyatma, MPH, Sasana Pendidikan dan Organisasi Kesehatan dan Sasana Sejarah Instansi yang memamerkan tentang sejarah ilmu kesehatan yang ada di Indonesia dan dunia. Di area ini kamu bakal bisa melihat foto-foto bagaimana pengobatan yang dilakukan di jaman dahulu. Ada juga foto tokoh-tokoh kesehatan yang ada di Indonesia di jaman dulu. Oh ya, buat suasana di area 1 ini sih masih tergolong nggak terlalu mencekam kok. Sepi sih, tapi seenggaknya kamu bakal sedikit merasa aman karena deket sama pintu masuk dan ruangan bapak yang jaga museum. Hehe. Jadi kalo horor bisa langsung lari ke pintu deh. :p

Selanjutnya, kamu bisa jalan terus ke dalam sampai kamu menemukan Sasana Alat Non-Medik. Yap, sama kayak namanya, disini kamu bisa melihat berbagai macam alat-alat non medis (ya iyalah) dan ada sepeda motor jadul juga lho. Saya sih kurang tahu itu namanya alat-alat apa. Yang pasti alat-alatnya sudah tua banget. Kalo kamu jalan terus sampai ke ruangan berikutnya, kamu akan menemukan banyak banget etalase yang memamerkan bermacam-macam alat kontrasepsi, stetoskop ataupun alat-alat yang berhubungan dengan bayi kayak dot gitu. Hihi. Ada juga lho etalase yang ditutupi sama kain. Katanya sih etalase itu berisi "tiitt". Kalo kamu penasaran buka aja nggak apa. Hehe. Selain barang-barang yang ada di etalase, kamu juga bisa lihat alat-alat seperti mikroskop, kursi pemeriksaan ataupun kursi roda yang dipakai di jaman dulu. Meskipun keadaan disini cukup terang, tapi kamu bakal malah makin merinding disko.

Sepeda motor jadul di Sasana Non Medik

Kursi roda jadul di Sasana Alat Medis

Penampakan ruangan Sasana Alat Medis
Masuk lagi ke ruangan berikutnya, kamu bisa melihat berbagai macam alat-alat medis. Ya, ruangan ini bernama Sasana Alat Medis. Salah satu benda yang bikin saya kaget adalah alat pencuci darah. Jangan kaget kalo kamu meneliti alat satu ini. Bakal ada bercak-bercak seperti darah di dalam tabungnya. Kamu juga bisa lihat berbagai macam alat-alat berat lainnya yang entah saya nggak tahu namanya. Hehe. Kalo kamu terus lagi, kamu akan bertemu 2 pintu. Pintu sebelah kanan ini adalah Gudang Museum. Kamu nggak perlu masuk ke ruangan itu. Hehe. Nah, di sebelah kiri, bakal ada pintu yang mengantarkanmu ke ruangan selanjutnya, Sasana Flora dan Fauna.

Eits, tapi sebelum kamu nyelonong aja ke Sasana Flora dan Fauna, coba deh berhenti sebentar di lorong menuju Sasana Flora dan Fauna. Di sebelah kanan, kamu bakal melihat sebuah pintu yang dikasih nama Ruang Dunia Lain. Lorong ini merupakan tempat terujung dari gedung pertama museum ini. Kamu benar-benar sudah masuk ke dalam. Sayangnya, kamu nggak diperbolehkan buat masuk ke dalam ruang Dunia Lain ini. Kunjungan pertama saya di museum ini, ruangan ini nggak dikunci lho. Nah di kunjungan-kunjungan berikutnya, ruangan ini dikunci. Kalo kamu penasaran, kamu bisa kok mengintip ke dalam. Soalnya pintunya ada kacanya. (kalo kamu berani ya). Saya sempat ngintip. Di dalam ada semacam peti dan dupa. Dan ada sebuah pintu lagi. Saya sih nggak berani lama-lama ngintipnya. Takut ada yang ngintip balik ._. (oke saya merinding menceritakan bagian ini). Lanjut aja yaaa.

Nah seperti ini keadaan ruangan yang saya ceritakan
Akhirnya, kamu sampai di Sasana Flora dan Fauna. Disini kamu bisa melihat berbagai macam hewan yang sudah diawetkan. Ada monyet, ular, tikus dan masih banyak yang lainnya. Lurus lagi, kamu akan bertemu dengan bagiann yang menjelaskan sedikit tentang anatomi tubuh manusia. Jalan lagi ke ruangan berikutnya, ruangan terkahir di gedung pertama ini, akan ada beberapa contoh benda-benda hasil daur ulang. Lalu ada juga alat yang digunakan untuk melakukan penyaringan air hingga menjadi air yang aman buat diminum. Ruangan terakhir ini sudah nggak mencekam kok. Dan kamu sudah bisa melihat pintu keluar.

Banyak alat-alat daur ulang. Pintu di sebelah kiri itu pintu keluar
Gedung pertama sudah selesai. Sekarang lanjut lagi ke gedung kedua yang merupakan area ketiga. Siap-siap kamu merinding disko lagi ya. Gedung kedua ini nggak sebesar gedung pertama tadi kok. Cuma yang bikin horor, disini kamu akan menemukan Sasana Penyembuhan Tradisional. Nah, disinilah asal-usul kenapa museum ini disebut dengan Museum Santet. Di sasana ini kamu bisa lihat berbagai macam benda-benda yang digunakan untuk santet. Ada juga benda-benda yang bisa digunakan untuk menyembuhkan penyakit, seperti kain, atau air-air sakti gitu. Ada juga pasung lho, buat orang yang sakit gila. Di area ini bau kapur barus menguar tajam. Menusuk hidung banget.

Sasana Penyembuhan Tradisional

Kalo kamu ingin ke sasana selanjutnya, kamu harus melewati sebuah lorong. Nah di lorong ini kamu bisa lihat boneka jalangkung dan ninik towok. Tenang aja, bonekanya ada di dalam kotak kaca kok. Kalo kamu jalan terus, kamu akan ketemu dengan Sasana Kesehatan Reproduksi. Kalo sasana ini sih lebih ke bayi-bayi gitu. Ada kurungan bayi, permainan tradisional seperti dakon, dan masih banyak lagi. Jalan lagi ke ruangan selanjutnya, Sasana Genetika. Nggak banyak benda-benda yang bisa dilihat disini. Tapi kamu bisa lihat banyak gambar di dinding yang isinya tulisan -_-. Seinget saya sih tulisan tentang silsilah gitu. Ah maafkan saya lupa.

Ruangan terakhir, Sasana Kencana, ruangan yang menjadi akhir perjalanan mengelilingi Museum Kesehatan ini. Nggak banyak yang bisa saya ceritakan di sasana terakhir ini. Soalnya saya sudah pusing kena bau kapur barus yang tajam banget plus, jantung saya sudah lelah dagdigdug nggak karuan selama perjalanan mengelilingi museum ini. Lelah. Hahaha.

Aplikasi Wisata Lokal


Gimana? Seru banget kan? Makanya sering-sering deh eksplor wisata lokal yang ada di daerah tempat tinggalmu. Kali aja kamu bisa bernasib kayak saya yang bisa jalan-jalan menegangkan di Museum Kesehatan ini. Memang sih, kalo kamu kurang info, kamu bakal susah banget cari tahu wisata lokal menarik yang ada di daerahmu. Tapi kamu tenang aja, soalnya keterbatasan informasi itu sekarang sudah bukan masalah lagi. Soalnya sekarang sudah ada yang namanya aplikasi Wisata Lokal. Dengan aplikasi ini, kamu sudah nggak perlu lagi bingung mencari lokasi wisata mana saja yang ada di suatu kota lho.

Kalo kamu mau dapat aplikasi ini, kamu bisa download langsung kok, GRATIS. Buat kamu pengguna Android, kamu bisa download langsung di PlayStore. Pengguna Windows Phone juga bisa lho download aplikasi ini. Sayangnya, pengguna iOS harus sabar dulu, soalnya aplikasi Wisata Lokal buat iOS ini masih dalam tahap pengembangan.

Ya udah, sekarang kalo kamu sudah download, kamu sudah mulai bisa kepoin lokasi wisata yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Kamu tinggal search aja daerah mana yang ingin kamu cari tahu wisata lokalnya. Sebagai contoh, karena saya ingin tahu ada wisata lokal apa saja di Surabaya, makan saya akan memilih Provinsi Jawa Timur dan memilih kota Surabaya.


Mencari lokasi wisata berdasarkan kota
Kalo kamu sudah bisa menemukan wisata lokal mana yang kamu minati, kamu bisa memilihnya dan membaca beberapa artikel yang berfungsi untuk memberi tahumu sedikit banyak tentang lokasi wisata yang kamu pilih tersebut. Selain itu, kalo kamu kebingungan dengan alamat wisata lokal yang kamu pilih, kamu bisa klik panel 'Map' yang tersinkronisasi dengan Google Map yang bisa menunjukkan ke kamu dimana lokasi tepatnya. Nah, sekarang kamu jadi nggak kesusahan lagi kan buat cari lokasi wisata yang kamu inginkan.

Kalo kamu sudah berhasil jalan-jalan ke wisata lokal tersebut, selanjutnya kamu bisa memanfaatkan fitur Point of Interest. Dimana kamu bisa membaca review orang lain atau menulis reviewmu sendiri terhadap lokasi wisata yang telah kamu kunjungi. Nggak cuma kasih review lewat tulisan, kamu juga bisa pamer foto juga lho. Kamu tinggal klik tombol '+' berwarna hijau yang ada di kanan bawah.

Fitur POI
Fitur Wishlist juga ada lho di dalam aplikasi wisata lokal ini. Jadi, kamu bisa membuat wishlist wisata lokal yang ingin kamu kunjungi besok-besok. Keren banget kan? Menurut saya aplikasi ini jadi mirip kayak buku diari perjalanan. Soalnya disini saya bisa menuliskan pengalaman jalan-jalan saya di bagian review plus bisa upload foto dan saya juga bisa bikin wishlist wisata lokal yang ingin dikunjungi. Eits, tapi jangan lupa buat menghubungkan aplikasi ini dengan Facebook kamu ya :) Dengan menghubungkan aplikasi ini dengan Facebook kamu, kamu bisa menuliskan profilmu dan memperkenalkan dirimu. Boleh banget nih buat ajang promosi kalo misalnya kamu menawarkan diri jadi pemandu wisata di sebuah daerah. Kamu juga bisa saling kenalan sama orang-orang yang juga punya hobi travelling seperti kamu. Seruu!!

Fitur wishlist dan POI

Fitur lain yang sempat membuat saya terpana dan wow adalah fitur Hotel. Yap, lewat aplikasi ini kamu bisa mencari hotel apa saja yang terletak di sekitar wisata lokal yang ingin kamu kunjungi. Kamu pun juga bisa mengecek apakah hotel tersebut tersedia saat itu juga. Soalnya fitur ini terhubung langsung dengan situs Booking.com.

Panel artikel, panel gallery dan panel profile
Terus nih, buat kamu yang lagi nganggur-nganggur, bisa juga tuh baca-baca artikel dan lihat-lihat foto dari berbagai wisat alokal di Indonesia yang tersedia di aplikasi Wisata Lokal ini. Artikel yang ada di aplikasi ini banyak banget dan kesemuanya pasti berisi pengalaman jalan-jalan dari banyak orang. Yah itung-itung bisa dibuat menambah wawasan kamu tentang wisata lokal di Indonesia. Yah kali aja besok-besok kamu mengunjungi lokasi wisata yang kamu baca itu. Pokoknya jangan lupa di masukkan dalam wishlist-mu aja ya.

Saya yakin, semua orang pasti langsung bisa menggunakan aplikasi ini tanpa kesulitan yang berarti. Hal itu karena interface yang simpel dan minimalis sehingga orang nggak akan bingung saat menggunakannya. Tapi kalo semisal kamu masih menemukan kesulitan, kam bisa kok memilih opsi 'Help' yang bakal menjelaskan ke kamu fungsi dari masing-masing panel.

Ya udah deh buruan kamu download aplikasi ini di smarphone kamu dan cari wisata lokal yang menarik buat dikunjungi. Nah, buat kamu yang ternyata tertarik buat mengunjungi Museum Santet yang bikin dagdigdug ini, cari aja informasinya lewat aplikasi Wisata Lokal ini. Terus kalo kamu sudah jalan-jalan ke museum ini, jangan lupa buat kasih review dan rating ya biar makin banyak yang dateng ke museum ini :)

Okay, happy travelling everyone :D

Link Aplikasi dan Webiste

Android : Aplikasi Wisata Lokal
Windows Phone : Aplikasi Wisata Lokal
iOS : sedang dikembangkan
Website : Web Wisata Lokal

You May Also Like

13 komentar

  1. Replies
    1. Ini link lombanya Gan http://blogs.wisatalokal.net/tag/lomba-blog/, buruan ikutan mumpung masih ada kesempatan sampai tanggal 4 april besok

      Delete
  2. Wah, keren artikelnya, dan appsnya juga top. Saya juga dah pakai di hp saya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimakasih :D saya juga udah install. hehe
      btw, ikutan lomba wisata lokal juga ya?

      Delete
  3. Museumnya unik, apps nya juga kerem, karya anak bangsa,

    Mampir jg mbak ke --> :)

    http://ifir-zone.blogspot.com/2015/04/dari-z-serba-serbi-palembang-bersama.html?m=1

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimakasih :D
      saya sudah mampir dan komen lho. hehe

      Delete
  4. Waaah seru banget museumnya. Mistis mistis gimana, gitu.

    Btw, ane Otw download appsnya ah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya seru banget ._. Pokoknya kalo kesini jangan sendirian. Jangan berdua juga. Kudu rame-rame. Hahaha.
      iya download aja biar aplikasinya rame :D

      Delete
  5. Baca doang tapi kok jadi merinding beneran yaa -___- btw postingan-nya juara (y)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe coba aja kesana biar makin merinding :D
      terimakasih. hehe

      Delete
  6. Baguse mbak :D Jadi pengen ke museum santet juga ><

    ReplyDelete
    Replies
    1. bukan bagus, tapi horor ._. hehehe. iya coba aja kesana rame rame sama temen temen. htmnya murah pol polan kok :D

      Delete