[Resensi] All the Single Ladies by Jane Costello

by - March 06, 2015

Entahlah kenapa saya lagi pingin banget buat review buku ketiga yang saya baca di tahun 2015 ini. Buku ini saya dapatkan di acara Surabaya Book Fair yang diselenggarakan di tahun 2014 kemarin. Meskipun pada awalnya saya nggak terlalu mengharapkan buku ini, tapi ternyata setelah saya baca sampai habis, hmm sepertinya melebihi ekspektasi saya.


Judul Buku : All the Single Ladies - Pasangan Sempurna
Penulis : Jane Costello
Penerbit : Dastan Books
Jumlah Halaman : 512 halaman

SPOILER ALERT !!

Membaca buku ini, saya diajak untuk menjadi seorang wanita bernama Samantha Brooks. Sam telah menjalin hubungan bersama pacarnya Jamie. Mereka bertemu di Thailand saat Sam dan teman-temannya sedang liburan 6 tahun yang lalu. Sebenarnya Jamie adalah orang yang lebih suka untuk melakukan travelling dan menjelajah berbagai tempat baru. Tapi demi cintanya kepada Sam, Jamie pun memutuskan untuk berhenti travelling dan tinggal bersama Sam.

Tujuh tahun sudah Sam dan Jamie menjalin romantisme dan hidup serumah. Sepertinya nggak akan ada yang bisa memisahkan mereka berdua. Apalagi dengan durasi hubungan mereka yang bisa dikategorikan sangat lama itu, semua orang bakal mengira kalo mereka nggak akan terpisahkan. Sampai suatu waktu, tiba-tiba Jamie membuat sebuah keputusan besar yang bisa mengubah hubungannya bersama Sam. Unpredictable banget. Entah saya yang nggak peka sama cerita macam begini, atau memang si penulis keren banget merangkai semua kata dan peristiwa yang terjadi pada Sam dan Jamie sampai saya nggak menyangka kalo mereka akhirnya berpisah ! Yap kisah cinta yang telah terjalin selama 6 dan hampir 7 tahun akhirnya harus kandas juga. Masa depan siapa yang tahu.


Cewek mana yang diputusin pacar nggak nangis bombay berhari-hari? Begitu juga dengan Sam. Dunianya serasa hancur dan sepi. Rumah yang ia tinggali bersama Jamie terlalu banyak menyimpan kenangan di antara mereka berdua. Setiap barang yang ada di dalam rumah juga pasti mengingatkan Sama akan Jamie. Beruntunglah Sam karena memiliki 2 sahabat yang selalu mendukungnya.
Sampai suatu hari, sahabatnya memaksanya untuk mengikuti sebuah situs kencan online buat bertemu dengan cowok baru dan yang jelas supaya Sam nggak berlarut-larut dalam kesedihan karena ditinggal Jamie. Yah istilahnya sih berusaha move on.

Beberapa kali Sam melakukan kencan dengan beberapa cowok. Tapi nggak ada yang bisa klik dengannya. Sampai akhirnya ia dipertemukan dengan sosok cowok ganteng, baik hati dan yang jelas menurut penilaian saya sendiri, cowok baru ini lebih baik daripada Jamie. (Tunggu sampai saya menceritakan kenapa Jamie itu nggak banget). Sam mengakui kalo cowok ini memang menarik, tapi karena Sam sudah terlanjur cinta mati dengan Jamie, otomatis dia nggak semudah itu jatuh cinta sama cowok baru ini. Btw, nama cowok baru ini adalah Ben. Dia adalah seorang dokter hewan.

Setelah bertemu beberapa kali dengan Ben, bukannya lupa dengan Jamie, Sam malah jatuh cinta kepada kedua cowok ini. Duh ! Nah disinilah Sam mengalami dilema. Di lain sisi dia masih nggak bisa dan nggak rela buat melepas Jamie, tapi di sisi lainnya lagi, ia mulai sadar kalo dirinya juga jatuh cinta kepada Ben.

Tentu saja Sam jadi bimbang. Apalagi ditambah dengan kebodohan Jamie yang seenak jidatnya datang kepada Sam dan memintanya untuk nggak berhubungan dengan cowok lain karena Jamie tiba-tiba merasa ragu apakah ia akan pergi ke Mexico atau nggak. Dan selama kebimbangannya itu, intinya Jamie menyuruh Sam buat nggak berpindah ke lain hati. Apa apaan coba?!
Untungnya nih karakter Sam dibuat cerdas sama si penulis, dan saya yakin semua cewek juga bakal setuju sama jawaban Sam. Tentu saja Sam menolak permintaan Jamie. Padahal Jamie yang mutusin, kenapa Sam masih disuruh buat menunggu dirinya yang nggak jelas gitu? Nggak masalah sih kalo ujung-ujungnya Jamie nggak jadi pergi ke Mexico. Nah kalo jadi? Sam bakal melakukan hal yang sia-sia dong karena nungguin Jamie? Rawr !!


Singkat cerita aja ya, disaat Sam mulai yakin dengan perasaannya pada Ben, dan merasa sedikit siap buat meninggalkan Jamie, tiba-tiba Jamie datang lagi kepadanya dan mengatakan bahwa ia nggak jadi pergi dan nggak bisa hidup tanpa Sam. What?!!
Yah, karena sedari awal keinginan Sam adalah Jamie kembalin padanya, akhirnya Sam pun menerima Jamie lagi. Tapi keadaan sudah berubah. Entahlah, Sam sudah nggak merasa greget lagi dengan hubungannya bersama Jamie. Apalagi saat Sam tahu bahwa Jamie pernah selingkuh :O Jelas aja Sam marah sama Jamie. Dan kamu tahu nggak apa yang dilakukan Jamie? Dia berniat buat pergi lagi ke Mexico. Aarrggh, dasar cowok labil !

Iya, jadi intinya nih saat saya baca novel ini, saya sebel banget sama Jamie. Lihat sendiri kan bagaimana gejenya Jamie dan seenaknya sendiri? Udah jahat banget ninggalin Sam, ngelarang-ngelarang Sam buat dekat sama yang lain, terus ternyata dia pernah selingkuh? Aaarrggh. Dan yang makin bikin sebal adalah semua sikap Jamie itu dibalut dengan wajah yang memelas dan sok sok sedih, ah entahlah. 

Keseluruhan jalan cerita sih cliche banget ya. Mungkin kamu sudah bisa nebak siapa akhirnya yang akan bersama Sam. Ceritanya juga nggak wah wah banget. Tapi konfliknya ini lho yang bikin saya geregetan. Hmpft. Kalo kamu mau tahu segimana nyebelinnya si Jamie, boleh deh kamu baca novel ini. 


Rating : ★★★   Saya kasih bintang 4 buat si penulis yang bisa bikin saya sebel banget sama Jamie!

You May Also Like

0 komentar