Review : Charlie St Cloud

by - February 08, 2014

How's life fellas? Semoga baik baik saja ya. Akhir-akhir ini saya sedang bermasalah dengan emosi. Meluap luap nggak jelas. hihi. Oh ya, ini saya lagi belajar bikin review gitu. Semoga menambah informasi yak :). Peringatan : Spoiler
Saya baru saja menonton sebuah film berjudul 'Charlie St Cloud'. Kenapa saya menonton film ini? Because the main actor is Zac Efron ! :3 No surprises right? Oke langsung saja, film yang dirilis tahun 2010 ini merupakan adaptasi dari sebuah novel yang berjudul 'The Death and Life of Charlie St. Cloud' karya Ben Sherwood. Film ini disutradarai oleh Burr Steers dan diperankan oleh Zac Efron.

Awal film dimulai oleh pertandingan sailboat atau balap kapal layar oleh Charlie dan Sam, adiknya. Pertandingan tersebut berbuah kemenangan yang memberikan Charlie sebuah beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya. Charlie dan Sam selalu bersama. I think they're a cute brothers :) . Charlie berjanji pada Sam untuk selalu mengajaknya berlatih baseball setiap hari di jam yang telah ditentukan. Sampai pada sutau hari, sebuah kecelakaan mobil telah merenggut nyawa Sam. Charlie sangat terpukul oleh kejadian itu. Charlie tidak bisa merelakan Sam pergi. Hidupnya dia isi dengan bekerja menjadi penjaga pemakaman dan memutuskan untuk tidak menerima beasiswa kuliahnya dan sejak saat itu ia tidak pernah menyentuh sailboat lagi. Setiap hari Charlie dapat bertemu Sam di jam yang ditentukan (setelah meriam berbunyi, sekitar senja). Selama 5 tahun Charlie melakukan kegiatan tersebut, pagi hingga sore hari mengurusi pemakaman dan saat senja datang ia masuk ke hutan untuk menemui Sam dan berlatih baseball. Orang-orang di kota sudah menganggapnya gila. 
Dari film, diketahui bahwa Charlie dapat berkomunikasi dengan orang yang sudah meninggal. Ia dapat dapat bertemu dengan salah satu temannya saat SMA yang meninggal saat bertugas militer.

Eits, sinopsis di atas bukan klimaks dari film ini yaa. Klimaks dari film ini adalah saat Charlie bertemu dengan seorang gadis bernama Tess. Tess sangat menyukai pertandingan sailboat. Karena kehadiran Tess, Charlie harus memilih antara Sam atau Tess. Karena semakin ia mendekat pada Tess, Sam akan semakin menghilang. Lalu apa yang akan dilakukan oleh Charlie? Melanjutkan hidupnya seperti biasa atau mencoba untuk melanjutkan kehidupannya yang baru?

Genre film ini adalah drama romantis. Tapi menurut saya, unsur drama sangat mendominasi film ini. Belum-belum sudah bikin nangis bombay :' . Hihii. Setiap kejadian yang muncul dalam film ini benar-benar diluar dugaan. (kecuali saat kejadian kecelakaan menurut saya).
Ok that's enough for the review of 'Charlie St Cloud' . Semoga wajah ganteng Zac Efron akan memberikan semangat tersendiri bagi penonton. Let's check the trailer guys.





"There's death and life, you see. We all shine on. A leaf, a star, a song, a laugh. Notice the little things, because somebody is reaching out to you. ...Somebody loves you "
Ben Sherwood, The Death and Life of Charlie St Cloud

You May Also Like

0 komentar