Hari Pahlawan Sekarang dan Empat Tahun yang Lalu

by - November 10, 2014


Hari ini tepat tanggal 10 Nopember 2014. Kalo kamu warga negara yang baik, kamu pasti tahu kan ya kalo hari ini adalah hari besar bagi rakyat Indonesia. Tanggal 10 Nopember diperingati sebagai Hari Pahlawan. Oke, disini saya nggak akan menceritakan gimana asal usulnya kok bisa sih tanggal 10 Nopember itu diperingati sebagai Hari Pahlawan. Kembali ke pernyataan sebelumnya, kalo kamu adalah warga negara yang baik, kamu pasti tahu. Hehehe...

Peringatan Hari Pahlawan kali ini sama seperti peringatan sebelumnya bagi saya. Banyak sekali acara-acara keren yang digelar oleh pemerintah, khususnya buat kota tercinta saya kota Surabaya. Mulai dari Pawai Surabaya Juang sampai Drama Teatrikal 10 Nopember. Tapi sayang, meskipun udah 20 tahun tinggal di kota ini sekalipun saya belum pernah menyaksikan drama teatrikal tersebut. Banyak yang bilang kalo drama yang dipentaskan ini nggak main-main. Sebuah tank asli (iya bukan mainan) benar-benar dihadirkan. Mungkin tahun depan saya bisa menyaksikannya. Semoga.

Nggak ada yang berbeda dari peringatan Hari Pahlawan saya kali ini dan 3 tahun yang lalu. Menyandang status sebagai mahasiswa, justru saya nggak merasakan euforia Hari Pahlawan. Bukan kampus saya nggak merayakan Hari Pahlawan sama sekali, tapi sayanya aja yang nggak greget menghadiri upacara bendera di kampus. Semacam nggak ada yang bisa mendorong saya buat datang pagi-pagi ke kampus untuk upacara bendera. Berbeda lagi saat saya masih duduk di bangku SMA, 4 tahun yang lalu. Nggak tanggung-tanggung sekolah saya merayakan Hari Pahlawan 2 hari penuh. tanggl 9-10 Nopember 2010. Selama 2 hari, saya diwajibkan untuk menggunakan pakaian bertema pahlawan. Tentu saja ini menjadi hal yang sangat menarik bagi semua elemen yang ada di sekolah, Nggak peduli murid-murid, guru bahkan pak satpam juga kudu pakai baju pahlawan. 

Saya udah nggak seberapa ingat detilnya selama 2 hari itu ngapain aja. Yang pasti, 2 hari itu adalah Hari Pahlawan paling seru dalam hidup saya. Oke ini lebay., Tapi beneran deh. Teman-teman saya juga menikmati banget saat itu. Ada yang memakain baju dokter (yah pahlawan masa kini lah ya), atau pake baju kebaya (ini niatnya mau kayak Ibu Kartini), pake baju doreng (ala ala tentara) dan saya pake baju ini......

Ini saya tepat 4 tahun lalu.


Teman-teman saya juga nggak kalah seru kok. Apalagi bapak sama ibu gurunya. Mereka sama-sama totalnya :D
Ini beberapa temen-temen cowok saya saat SMA. Hahahaa.
 Unfortunately all of them already taken guys :p
Ini guru-guru saya. Bapak yang di tengah itu kepala sekolah .
Udah sangar banget kan kayak tentara beneran. Eh tapi Pak Sadali ini atlet gulat lho.
Gimana nggak seru kalo semuanya berusaha total dalam perayaan Hari Pahlawan. Acara-acara seperti lomba-lomba juga nggak ketinggalan buat diadain. Bahkan ada juga yang membuat sebuah drama tentang insiden perobekan bendera merah putih.

Ya saya tahu kalo Hari Pahlawan nggak harus dimeriahkan dengan acara-acara semacam itu. Memakai baju pahlawan dan acara-acara meriah lainnya yang membuat orang bersemangat. Di sisi lain, Hari Pahlawan cukup kita rayakan dengan berdoa di dalam hati untuk mendoakan para pejuang yang udah rela gugur demi bangsa ini. Berdoa sebagai salah satu rasa terima kasih kepada mereka para pejuang. Mereka gugur dengan tahu bahwa mereka hanya akan menjadi salah satu ribuan orang yang meninggal dalam perang, tanpa ada embel-embel nama mereka akan dikenang, tanpa ada keinginan untuk mendapatkan perlakuan istimewa di kemudian hari jika mereka selamat. Mereka tahu pada akhirnya mereka hanya akan dikenal dengan sebutan 'pejuang'.

Dan seorang pahlawan adalah seorang yang mengundurkan diri untuk dilupakan seperti kita melupakan yang mati untuk revolusi - Soe Hok Gie

Saya tahu mungkin saya sedikit berlebihan, tapi coba deh kamu baca lagi dengan detil, dengan penghayatanmu yang paling dalam untuk membaca kisah 10 Nopember di buku sejarahmu. Baca kejadian tiap kejadian saat tentara Sekutu memborbardir kota Surabaya dengan puluhan bom pada pagi hari tanggal 10 Nopember 1945. Bacalah lagi tiap detil peristiwa yang terjadi, bagaimana bom menghanguskan kota Pahlawan dan berapa banyak rakyat yang harus gugur di pagi itu. Bayangkan pagi harimu hari ini dengan pagi hari 69 tahun yang lalu. Bayangkan jika kamu berada di pagi 69 tahun yang lalu. Bisakah kamu menjadi salah satu dari ribuan orang yang sekarang kita sebut 'pejuang'? Bahkan saya nggak yakin kalo saya mau dan rela berkorban nyawa demi bangsa ini. 

Ya, sudah 69 tahun yang lalu. Sudah setengah abad yang lalu. Lama sekali. Tapi hasil pengorbanan para pejuang 69 tahun yang lalu masih terasa sampai detik ini. Saya bisa merasakan kebebasan dengan menulis tulisan ini dengan nyaman, di atas kasur empuk dan camilan ringan. Sambil sedikit-sedikit melongok notifikasi Instagram, Facebook dan Line saya. Bahagia kan? Coba bayangkan kalo pejuang dulu menyerah dengan Sekutu? Apa masih bisa saya menuliskan ini semua dan kamu membaca tulisan ini? Apa masih bisa kamu mengecek akun media sosialmu tiap detik?


Setiap pejuang bisa kalah dan terus menerus kalah tanpa kemenangan, dan kekalahan itulah gurunya yang terlalu mahal dibayarnya. Tetapi biarpun kalah, selama seseorang itu bisa dinamai pejuang dia tidak akan menyerah. Bahasa Indonesia cukup kaya untuk membedakan kalah daripada menyerah. - Pramoedya Ananta Toer

Semoga pengorbanan para pejuang tidak sia-sia untuk bangsa ini. Semoga bangsa ini tetap dan akan selalu bisa menjaga nama besarnya dan menghargai jasa pahlawan-pahlawannya. Selamat Hari Pahlawan !

You May Also Like

4 komentar

  1. itu namanya sekolahmu "sangar"
    hari pahlawan 9-10 Nopember
    -____-

    ReplyDelete
    Replies
    1. loh hari Pahlawannya tetep tanggal 10. cuman dimeriahkan 2 hari dib -_-

      Delete
  2. kenapa yg dipasang foto itu :" #terjebaknostalgila

    ReplyDelete
    Replies
    1. maafkan aku ki :p nggak ada niat apa-apa. cuman lihat foto mereka pas aja. cowok" pake baju doreng. yah meskipun obamz nggak kompak :D

      Delete