• Home
  • Hobby and Craft
    • Book
    • Paper Quilling
  • Lifestyle
    • Beauty
    • Review
  • Travel
  • Contact Me
  • Home
  • Contact Me
  • Lifestyle ►
    • Beauty
    • Style
    • Diary
  • Hobby and Craft ►
    • DIY
    • Lettering and Painting ►
      • Portfolio
      • Art Supplies
  • Travel ►
    • Cafe Review
    • Place to Go
Powered by Blogger.

wekaagnes

Saya kembali. Hihi. 
Kali ini saya mau sedikit cuap-cuap dengan buku yang baru aja saya baca. Sebelumnya saya nggak tahu menahu sama sekali dengan buku ini, Tapi berkat lagi-lagi teman saya Ucik, saya jadi penasaran sama buku ini dan akhirnya baca deh. Mengingat harga bukunya yang yaah nggak terlalu mahal lah. Apalagi buku ini tergolong buku motivasi. Ya, saya memang lagi butuh motivasi. Hehe.
Judul Buku : Steal Like An Artist - 10 Things Nobody Told You About Being Creative
Penulis : Austin Kleon
Penerbit : Noura Books
Halaman : 160 halaman

Langsung aja ya, buku ini berjudul Steal Like An Artist yang ditulis oleh Austin Kleon. Bentuk bukunya agak beda ya sama buku-buku pada umumnya yang bentuknya persegi panjang. Kamu bisa lihat kalo buku ini punya bentuk bujur sangkar sempurna. Haha. Dengan warna dasar hitam dan ada kombinasi warna putih dan kuning. Apalagi font judul buku yang dipakai, dijamin bisa bikin kamu tertarik. Nggak lupa, di bagian kaver juga ada cap New York Times Bestseller, yang mana cap itu nggak pernah gagal buat bikin saya membeli buku yang memilikinya. Pokoknya selama ini saya nggak pernah dikecewakan sama buku yang ada cap NYT Bestseller-nya.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hallo, long time no see ya. Sudah hampir sebulan nggak posting. Maklum lagi sakit. Jadi masih nggak mood gitu buat nulis. Oke deh langsung aja. Sebenarnya tulisan ini saya bikin buat pelatihan tadi siang di kantor. Yah daripada nggak dipake mending saya posting aja disini yak. 

Expelliarmus! Kangen nggak sama Harry Potter? Tapi kamu nggak usah khawatir, soalnya sang penulis, JK Rowling masih aktif kok menulis serba serbi Harry Potter. Untuk memperingati Halloween (yaelah udah lewat banget yak =) ), JK Rowling telah merilis kisah pendek tentang mantan guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam di Hogwarts yang suka banget sama warna pink dan kucing. Yap, siapa lagi kalo bukan Dolores Umbridge yang sadis.






Karakter Dolores Umbridge terinspirasi dari mantan guru JK Rowling
Eh, kamu tahu nggak sih, kalo karajter Dolores Umbridge itu terinspirasi dari orang nyata. Orang itu adalah mantan gurur JK Rowling sendiri lho. JK Rowling sih nggak mau nih mengungkap identitas orang tersebut. Yang pasti menurut penulis berumur 49 tahun ini, orang tersebut tau kalo dia adalah inspirasi Rowling dalam menciptakan karakter Dolores Umbridge. Tapi nih, kesamaan yang dimiliki oleh mantan guru JK Rowling dengan Dolores Umbridge hanya sebatas aksesoris yang dikenakan saja ya. Sifat-sifat jahatnya? Yap itu adlah sifat alaminya sebagai pendukung Lord Voldemort.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Well, sebenernya tulisan ini telat nulisnya. Hehe... Tapi nggak papa lah. Nggak telat-telat banget kok. Jadi hari Kamis (13/11) saya pergi ke Surabaya Book Fair. Saya tahu event ini kalo nggak salah dari grup What's App Klub Buku Surabaya. Saya udah nungguin sejak H-7 hari Surabaya Book Fair. Jelas aja saya menanti-nanti. Tahu sendiri kalo saya hobi banget baca. Hihi. Itung-itung di Surabaya Book Fair bakalan banyak buku murah meriah. Ini nih penampakan posternya.

Poster Surabaya Book Fair 2014

Pulang kerja, saya langsung cus aja ke lokasi. Event ini diselenggarakan di Jatim Expo Surabaya. Dengan berbekal sedikit uang, saya pede aja dateng. Sesampainya disana, ekspektasi saya ketinggian nih. Yang saya kira event ini bakalan rame serame acara ICE (Indie Clothing Expo) sepekan sebelumnya, eh event ini bisa dibilang sepi. Yah ada sih pengunjung, tapi nggak bisa saya sebut rame. Entahlah, itu karena timing saya yang nggak tepat datengnya, atau event yang digelar selama seminggu itu tiap hari pengunjungnya segitu-gitu aja. Atau mungkin lagi memang nggak bisa dibandingin sama ICE, karena perbedaan lamanya event yang diselenggarakan. Dua hari dan enam hari. Tapi kalo lihat sepinya, miris deh. Bukan penyelenggara event yang kurang promosi, wong buktinya saya aja tahu infonya. Disana juga banyak banget stand dari berbagai penerbit. Terus ada juga panggung dan kursi yang disediakan untuk mengisi acara dan seminar-seminar, nggak lupa juga ada sudut foodcourt disitu. Harga bukunya? Udah murah kok dibandingkan dengan yang ada di toko-toko buku. Kurang apa coba ya? Setelah ditelisik lebih jauh, anggapan saya jatuh pada 'bahwa budaya membaca di kota Surabaya tercinta ini masih kurang'. Walaupun semisal nih, disana orang-orang nggak menemukan buku yang diinginkan, setidaknya kalo mereka suka baca, pasti deh menyempatkan diri buat dateng ke event itu. Ah tapi entahlah, saya sendiri hanya dateng sekali di event itu. Dan bertahan disitu cuma 2 jam. Soalnya udah ada janji lain, 

Buku-buku yang dijual disana macam-macam. Tapi mungkin kamu akan kesulitan menemukan buku-buku terbitan GPU atau Mizan yang khas dengan novel-novel fiksi yang selalu jadi bestseller. Disana lebih banyak stand buku yang menjual buku-buku agama. Jadi buat kamu yang mau hunting buku-buku seputar Agama Islam, saya rekomendasikan buat pergi kesana. Nah, buat kamu yang juga suka sama sejarah, apalagi sejarah Indonesia jaman orde baru, orde lama maupun reformasi, kamu juga bisa dateng kok. Ada satu stand yang menjual buku-buku sejarah. Saya sebenernya tertarik buat beli, tapi apa daya kantong udah tipis. Miris. Nggak melulu buku agama dan sejarah, ada juga beberapa stand yang menjual novel-novel fantasi ataupun chicklit yang biasanya saya baca. 

Walaupun dompet tipis dan miris, alhamdulillah yah saya nggak pulang dengan tangan kosong. Saya membeli 3 buku dengan harga yang sangat murah. Ini dia 3 penampakan buku yang saya beli.

All the Single Ladies - Jane Castello
Saya tertarik beli buku ini bukan dari kavernya kok. Tapi saya baca sinopsis cerita di balik bukunya. Saya memang penggemar bacaan berat yang bikin tegang macam Divergent atau The Hunger Games. Tapi kadang baca buku-buku itu juga bikin lelah hati dan pikiran. Biasanya saya bakal merilekskan diri dengan membaca buku-buku semacam ini. Cerita yang girly dan unyu abis :3. Harga buku ini cukup Rp 10.000,- aja. 

Misteri Kematian Poe - Matthew Pearl

Selanjutnya adalah buku berjudul Misteri Kematian Poe. Saya tertarik mengambil buku ini awalnya gara-gara lihat tulisan Edgar Allan Poe di kavernya. Saya nggak asing sama nama itu. Pokoknya nama orang beken. Hehe. Setelah saya gugling, ternyata Edgar Allan Poe ini adalah seorang penulis Amerika di abad 19. Nah kan makanya saya nggak asing, ternyata penulis toh. Selain nama Edgar Allan Poe, seperti kebiasaan saya kalo sebelum beli buku selalu baca sinopsis di balik buku, dar situ saya tahu kalo ini adalah buku tentang detektif. Okay, worth it to buy. Harganya? Cukup Rp 20.000,- aja. Masih baru dan terbungkus rapi.

The Summoning - Kelley Armstrong.
Kalo kamu rajin ke toko buku, apalagi ke Gramedia, kamu pasti sering banget liat buku ini di bagian novel fiksi. Nah kemarin saya lihat buku ini dan nggak ragu buat langsung beli. Kayaknya buku ini cuma satu-satunya deh, sama kayak buku Misteri Kematian Poe. Soalnya saya cuma menemukan satu. Selain itu, dari dulu saya selalu tertarik sama buku yang di kavernya ada tulisan New York Times Bestseller. Nggak tau kenapa. Mungkin kalo udah ada label itu di kaver, seenggaknya ceritanya nggak akan mengecewakan. Semoga. Harganya jauh banget murahnya daripada di toko-toko buku lho. Disini cuma Rp 20.000,-. Tapi ya tanpa plastik dan keadaan buku nggak sebaru yang ada di toko buku.

Nah itu tadi sedikit sharing saya saat berkunjung ke Surabaya Book Fair. Event ini digelar dari tanggal 11 November sampai 16 November. Jadi buat kamu yang belum sempat dateng atau gara-gara baca tulisan ini jadi penasaran, masih ada kesempatan buat dateng di tanggal 16 ini. Tapi kalo baca tulisan sayanya telat, ya udah ikhlasin aja. :)
Tips dari saya, kamu harus sabar dan teliti buat cari-cari buku yang menurutmu worth to buy. Contohnya kayak saya yang nggak nyerah buat menemukan ketiga buku ini. 
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Hari ini tepat tanggal 10 Nopember 2014. Kalo kamu warga negara yang baik, kamu pasti tahu kan ya kalo hari ini adalah hari besar bagi rakyat Indonesia. Tanggal 10 Nopember diperingati sebagai Hari Pahlawan. Oke, disini saya nggak akan menceritakan gimana asal usulnya kok bisa sih tanggal 10 Nopember itu diperingati sebagai Hari Pahlawan. Kembali ke pernyataan sebelumnya, kalo kamu adalah warga negara yang baik, kamu pasti tahu. Hehehe...

Peringatan Hari Pahlawan kali ini sama seperti peringatan sebelumnya bagi saya. Banyak sekali acara-acara keren yang digelar oleh pemerintah, khususnya buat kota tercinta saya kota Surabaya. Mulai dari Pawai Surabaya Juang sampai Drama Teatrikal 10 Nopember. Tapi sayang, meskipun udah 20 tahun tinggal di kota ini sekalipun saya belum pernah menyaksikan drama teatrikal tersebut. Banyak yang bilang kalo drama yang dipentaskan ini nggak main-main. Sebuah tank asli (iya bukan mainan) benar-benar dihadirkan. Mungkin tahun depan saya bisa menyaksikannya. Semoga.

Nggak ada yang berbeda dari peringatan Hari Pahlawan saya kali ini dan 3 tahun yang lalu. Menyandang status sebagai mahasiswa, justru saya nggak merasakan euforia Hari Pahlawan. Bukan kampus saya nggak merayakan Hari Pahlawan sama sekali, tapi sayanya aja yang nggak greget menghadiri upacara bendera di kampus. Semacam nggak ada yang bisa mendorong saya buat datang pagi-pagi ke kampus untuk upacara bendera. Berbeda lagi saat saya masih duduk di bangku SMA, 4 tahun yang lalu. Nggak tanggung-tanggung sekolah saya merayakan Hari Pahlawan 2 hari penuh. tanggl 9-10 Nopember 2010. Selama 2 hari, saya diwajibkan untuk menggunakan pakaian bertema pahlawan. Tentu saja ini menjadi hal yang sangat menarik bagi semua elemen yang ada di sekolah, Nggak peduli murid-murid, guru bahkan pak satpam juga kudu pakai baju pahlawan. 

Saya udah nggak seberapa ingat detilnya selama 2 hari itu ngapain aja. Yang pasti, 2 hari itu adalah Hari Pahlawan paling seru dalam hidup saya. Oke ini lebay., Tapi beneran deh. Teman-teman saya juga menikmati banget saat itu. Ada yang memakain baju dokter (yah pahlawan masa kini lah ya), atau pake baju kebaya (ini niatnya mau kayak Ibu Kartini), pake baju doreng (ala ala tentara) dan saya pake baju ini......

Ini saya tepat 4 tahun lalu.


Teman-teman saya juga nggak kalah seru kok. Apalagi bapak sama ibu gurunya. Mereka sama-sama totalnya :D
Ini beberapa temen-temen cowok saya saat SMA. Hahahaa.
 Unfortunately all of them already taken guys :p
Ini guru-guru saya. Bapak yang di tengah itu kepala sekolah .
Udah sangar banget kan kayak tentara beneran. Eh tapi Pak Sadali ini atlet gulat lho.
Gimana nggak seru kalo semuanya berusaha total dalam perayaan Hari Pahlawan. Acara-acara seperti lomba-lomba juga nggak ketinggalan buat diadain. Bahkan ada juga yang membuat sebuah drama tentang insiden perobekan bendera merah putih.

Ya saya tahu kalo Hari Pahlawan nggak harus dimeriahkan dengan acara-acara semacam itu. Memakai baju pahlawan dan acara-acara meriah lainnya yang membuat orang bersemangat. Di sisi lain, Hari Pahlawan cukup kita rayakan dengan berdoa di dalam hati untuk mendoakan para pejuang yang udah rela gugur demi bangsa ini. Berdoa sebagai salah satu rasa terima kasih kepada mereka para pejuang. Mereka gugur dengan tahu bahwa mereka hanya akan menjadi salah satu ribuan orang yang meninggal dalam perang, tanpa ada embel-embel nama mereka akan dikenang, tanpa ada keinginan untuk mendapatkan perlakuan istimewa di kemudian hari jika mereka selamat. Mereka tahu pada akhirnya mereka hanya akan dikenal dengan sebutan 'pejuang'.

Dan seorang pahlawan adalah seorang yang mengundurkan diri untuk dilupakan seperti kita melupakan yang mati untuk revolusi - Soe Hok Gie

Saya tahu mungkin saya sedikit berlebihan, tapi coba deh kamu baca lagi dengan detil, dengan penghayatanmu yang paling dalam untuk membaca kisah 10 Nopember di buku sejarahmu. Baca kejadian tiap kejadian saat tentara Sekutu memborbardir kota Surabaya dengan puluhan bom pada pagi hari tanggal 10 Nopember 1945. Bacalah lagi tiap detil peristiwa yang terjadi, bagaimana bom menghanguskan kota Pahlawan dan berapa banyak rakyat yang harus gugur di pagi itu. Bayangkan pagi harimu hari ini dengan pagi hari 69 tahun yang lalu. Bayangkan jika kamu berada di pagi 69 tahun yang lalu. Bisakah kamu menjadi salah satu dari ribuan orang yang sekarang kita sebut 'pejuang'? Bahkan saya nggak yakin kalo saya mau dan rela berkorban nyawa demi bangsa ini. 

Ya, sudah 69 tahun yang lalu. Sudah setengah abad yang lalu. Lama sekali. Tapi hasil pengorbanan para pejuang 69 tahun yang lalu masih terasa sampai detik ini. Saya bisa merasakan kebebasan dengan menulis tulisan ini dengan nyaman, di atas kasur empuk dan camilan ringan. Sambil sedikit-sedikit melongok notifikasi Instagram, Facebook dan Line saya. Bahagia kan? Coba bayangkan kalo pejuang dulu menyerah dengan Sekutu? Apa masih bisa saya menuliskan ini semua dan kamu membaca tulisan ini? Apa masih bisa kamu mengecek akun media sosialmu tiap detik?


Setiap pejuang bisa kalah dan terus menerus kalah tanpa kemenangan, dan kekalahan itulah gurunya yang terlalu mahal dibayarnya. Tetapi biarpun kalah, selama seseorang itu bisa dinamai pejuang dia tidak akan menyerah. Bahasa Indonesia cukup kaya untuk membedakan kalah daripada menyerah. - Pramoedya Ananta Toer

Semoga pengorbanan para pejuang tidak sia-sia untuk bangsa ini. Semoga bangsa ini tetap dan akan selalu bisa menjaga nama besarnya dan menghargai jasa pahlawan-pahlawannya. Selamat Hari Pahlawan !
Share
Tweet
Pin
Share
4 komentar
Yuhuu, saya balik lagi. Sebenernya hari ini saya nggak ada niatan buat posting di blog. Tapi entah tadi saya baca dimana, saya lupa, kalo ternyata hari ini tanggal 27 Oktober diperingati sebagai Hari Blogger Nasional.  

Setelah saya googling, searching, surfing di dunia maya, ternyata Hari Blogger Nasional ini ditetapkan pada tahun 2007 silam. Penetapan Hari Blogger ini dicanangkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika yang menjabat saat itu, Mohammad Nuh yang hadir di Pesta Blogger. 
Pesta Blogger saat itu adalah sebuah ajang kopi darat bagi sesama blogger nasionak untuk yang pertama kalinya. Waaah keren yak. 

Okay karena hari ini adalah Hari Blogger Nasional dan saya akan merayakannya dengan menulis sesuatu, kali ini saya akan membagi sebuah video yang mengharukan (lagi). Tenang, ini bukan video yang bikin sedih kayak video klip The Script yang saya share di postingan sebelumnya, tapi video ini bakalan bikin kamu nagis terharu bahagia :') Video ini saya temuin di timeline facebook saya, Temen saya si Ucik yang share. Hihii. 

Oh ya, sebelum memutar video ini, pastikan kamu pasang telinga baik-baik karena narasinya dalam bahasa Inggris dan nggak tersedia subtitle. Ada sih tapi bukan subtitle bahasa Inggris. Tenang aja, di video ini kamu juga akan dihibur oleh lagu-lagu manis. Selamat menonton dan mendengarkan :) Siap Siap terharu yaaa.


" It's not about singing the right song, but singing to the right person"

Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Diceritakan di suatu pagi, seorang lelaki sedang berpakaian. Sepertinya ia akan pergi bekerja. Mengenakan kemeja lengkap dengan dasi, celana kain dan sepasang sepatu fantofel, terlihat rapi sekali. Sebelum berangkat, ia membangunkan anaknya untuk berpamitan. Tak lupa ia mencium kening anaknya itu. Sambil membawa sebuah tas jinjing dan melengkapi pakaian rapinya dengan jas dan dengan diantar oleh sebuah mobil pick-up, ia pun pergi menuju tempatnya bekerja. 

Bukannya bermain dengan teman-temannya, si anak ayah hanya duduk-duduk. Dengan murah hati, ia juga membagi sedikit makanannya dengan teman-temannya itu. Entah apa yang sedang ada dalam pikirannya. Mungkin ia hanya ingin duduk saja seharian sambil menunggu ayahnya kembali dari bekerja. Sesekali ia bermain ayunan, sendirian.

Sampai di tempatnya bekerja, si ayah segera menggelar sebuah kain. Diletakkannya tas yang sedari rumah ia jinjing. Ia mulai berganti pakaian. Dasi dan kemeja rapi yang ia gunakan, ia tukar menjadi sebuah kaos berwarna gelap berlengan panjang yang lusuh. Celana kain yang ia kenakan juga ia ganti dengan celana kargo yang tak kalah lusuh dengan kaosnya. Sepatu pantofel hitamnya digantikan oleh sepatu boots anti air. Ia pun menjelma menjadi, hmm entahlah, bukan pekerja kantoran seperti saat ia berangkat tadi. 

Terlihat sebuah topi rajut berwarna abu-abu, ah itu topi putih, sepertinya memang sudah sangat kotor hingga warnanya berubah abu-abu. Topi itu dikenakan oleh si ayah. Di bawah terik matahari ia pun berdiri di sebuah lapangan luas dikelilingi bukit-bukit tumpukan sampah. Tanah yang dipijaknya tak lain adalah tumpukan sampah yang sudah memadat. Sambil memanggul sebuah karung besar, ia pun dengan teliti memilah sampah-sampah yang bisa ia ambil. 

Di sela-sela pekerjaanya itu, ia menemukan sebuah mainan. Entahlah semacam replika sebuah hewan berkaki empat berwarna coklat. Mungkin sapi. Lucu sekali. Sambil tersenyum ia meneliti barang mungil itu. 

Senja pun tiba. Si anak segera menuju ke tempat ia akan melihat ayahnya pulang dari bekerja. Tak salah, dari ujung jembatan tempatnya berdiri, ia dapat melihat ayahnya berjalan dari ujung jembatan lainnya. Sama seperti saat terakhir kali ia melihat ayahnya berangkat bekerja tadi pagi. Lengkap dengan kemeja, dasi, jas, celana kain, sepatu pantofel hitam dan sebuah tas yang selalu ayahnya jinjing. Mereka pun segera berlari agar dapat saling menyambut. Senyum mengembang di wajah mereka berdua.
Berjalan pulang, si ayah menggendong anaknya. Si anak bahagia mendapat mainan sapi-sapian lucu berwarna coklat, Senyum tak henti-hentinya mengembang di wajah mereka berdua.

When you've been fighting for it all your life
You've been struggling to make things right
That's how a superhero learns to fly

Well, cerita yang barusan saudara-saudara baca itu adalah cerita dari video klip sebuah grup band kondang yang saya suka. Grup band yang lahir di Irlandia ini emang nggak pernah gagal manjain telinga saya. Mulai dari lagu The Man Who Can't Be Moved-nya, Breakeven sampe lagu yang video klipnya bikin mata sembab gini. 

Judul lagu dari video klip yang mengharukan ini adalah 'Superheroes' . Kalo kamu suka sama lagu-lagu macam Counting Star-nya One Republic, saya jamin kamu juga bakalan suka banget sama lagu yang ini. Berterimakasih kepada timeline Path saya yang udah menuntun saya menemukan lagu keren ini. Saya kira temanya bakalan cinta-cintaan seperti lagu The Script sebelumnya. Eh tapi ternyata temanya keren begini. Liriknya juga menginspirasi dan membuat orang sadar, bahwa semua yang kita pengenin memang harus diperjuangkan. Dan perjuangan itu memang nggak mudah. Tapi suatu saat, rasa sakit dari perjuanganmu akan berubah menjadi sesuatu yang menguatkanmu esok hari.

Every day, every hour
Turn the pain into power

Oke sudah cukup saya berbasa-basinya. Pasti udah penasaran kan kayak apa lagunya, dan kayak gimana sih video yang saya nobatkan mengharukan ini. Check it out.


Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
Setelah berpetualang dengan Thomas dan kawan kawan di trlogi Maze Runner, pilihan saya selanjutnya jatuh kepada novel chicklit yang berjudul Reality TV Bites. Yah genre yang sangat berbeda jauh sebenarnya. Tapi saya memang butuh sedikit pengenduran syaraf setelah membaca trilogi Maze Runner. Hehehe..


Judul Buku : Reality TV Bites - Reality Show Gila
Penulis : Shane Bolks
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 416 halaman

Allison Holloway sangat menyukai acara reality show, Dari kecil, impiannya adalah menjadi seorang putri. Hingga akhirnya kedua hal tersebut terwujud. Dia menjadi salah satu peserta dari sebuah acara reality show Kamikaze Makeover, dan bertemu dengan seorang pangeran bernama Nicolo Parma. 
Awalnya semua berjalan sempurna, hingga ia mulai menjadi bintang reality show. Ternyata acara reality show yang sangat digemarinya sangat menyebalkan. Semua detil kehidupannya harus diliput, bahkan kisah asmaranya dengan Nicolo Parma si Pangeran Menyebalkan dan produser Kamikaze Makeover yang tidak berjalan mulus juga menjadi bahan liputan. Kemunculan Dave dengan pacar barunya juga turut merusak hidupnya.

Masalah bertubi-tubi datang menghampiri Allison, hingga sampailah di titik dimana kehidupannya jungkir balik. Allison harus kehilangan pekerjaannya sebagai interior designer di Interior by M dan dipermalukan di TV. Butuh beberapa saat bagi Allison untuk menyadari semuanya dan mulai menghadapi kenyataan sesungguhnya. Dave datang lagi di kehidupannya dan membantu Allison memperbaiki diri.
"Aku memberitahu Sheila bahwa menjadi kaya atau terkenal tidak akan membuatmu bahagia kalau kau tidak bahagia dengan dirimu di sini terlebih dahulu." - Jeb, Reality TV Bites
Buku ini diceritakan dari sudut pandang pertama. Buku ini memiliki alur maju. Pembaca diajak untuk menjadi seorang Allison Holloway, seorang interior designer yang memiliki gaya hidup high class dan masa lalu yang sedikit kelam. Pembaca juga dapat menyelami pikiran Allison dan cara berpikir seorang Allison. Saya cukup puas dengan jalan cerita buku ini. Terdapat kejutan-kejutan kecil dengan jalan cerita yang sedikit sulit ditebak (seperti perasaan Dave terhadap Allison). Selain itu ada juga pelajaran-pelajaran kecil yang dapat diambil dari kehidupan Allison (silakan baca quotes diatas :) )
Saya sarankan buku ini hanya boleh dibaca bagi yang berumur 17+. Terdapat beberapa adegan cerita yang sedikit liar. Sukses bikin merinding loh :p

The end of this book is a typical romance story, happily ever after, yah meskipun bukan dengan seseorang yang disangka di awal cerita. Kekurangan dari buku ini yang sangat mengganggu saya adalah, saat membaca saya selalu bingung siapa yang sedang berbicara. apakah si Allsion, atau lawan bicaranya, ataukah orang lain lagi? Karena sebelumnya saya belum pernah mengalami hal ini saat membaca buku. Hahaa. Entahlah mungkin itu hanya dari perspektif saya saja. Bagaimana dengan pembaca lain? Silakan beri komentar :)

Rating :  ★★★★★



Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Kali ini saya akan berbagi pengalaman bagaimana susah dan serunya jalan-jalan ke Coban Rais. Sebenarnya tulisan kali ini saya buat untuk mengikuti lomba menulis jalan-jalan yang diadakan oleh TelusuRI. Yah tapi karena saya kurang beruntung, yah di post disini aja deh.

Jalan-jalan ke daerah pegunungan memang tidak lepas dengan adanya wisata air terjun. Jalan-jalan kami kali ini adalah mengunjungi wisata air terjun Coban Rais. Air terjun ini berlokasi di Desa Oro-oro Ombo, Kota Batu, Jawa Timur.

Berbeda dengan wisata air terjun lain yang pernah kami kunjungi, perjalanan panjang dan melelahkan selama 1,5 jam harus kami tempuh untuk mencapai air terjun ini. Dimulai dari pintu gerbang wisata air terjun (terletak persis di sebelah kantor Batu TV), kami berenambelas memulai perjalanan menuju air terjun dengan berbekal nasi bungkus dan bebapa botol air mineral untuk dinikmati selama perjalanan dan saat berada di air terjun.






Mulanya, perjalanan terasa sangat mudah. Jalan masih lebar dan tidak terlalu menanjak masih memanjakan kaki kami. Kami berjalan dengan mengikuti aliran sungai kecil yang memang sengaja di buat. Terlihat juga pipa air yang kadang-kadang menyembul keluar dari dalam tanah. Di kanan kiri kami, banyak terdapat juga tanaman-tanaman hijau yang rimbun dan menyegarkan mata. Ada juga bunga berwarna warni yang menghiasi dan suara gemericik air yang setia menemani pernjalanan. Dari jauh terlihat pegunungan yang menghiasi pemandangan. Semangat kami makin berkobar untuk menuju ke air terjun.





Semakin jauh kami berjalan, kenyamanan serasa direnggut dari kami. Jalanan sempit, dan keadaan jalan yang tiba-tiba menanjak mempersulit kami. Ranting-ranting tanaman di kanan kiri jalan setapak turut andil dalam mempersulit perjalanan. Udara panas dan gerakan kaki kami membuat debu beterbangan dan membuat hidung kami kering. Untunglah kami membawa air minum untuk melepas dahaga dan lelah.


Perjalanan yang melelahkan

Di tengah perjalanan, kami cukup bingung dan hampir putus asa untuk melanjutkan perjalanan. Banyak jalan setapak yang longsor dan menyulitkan kami untuk melewatinya. Hingga akhirnya kami bertemu dengan jalan setapak yang hampir vertikal. Ya vertikal ! Tidak menyerah, kami tetap berusaha melewati jalan setapak tersebut. Dengan saling membantu dan menarik teman-teman kami untuk naik ke atas, akhirnya kami dapat melanjutkan perjalanan lagi.
Perjalanan selanjutnya sedikit lebih mudah. Jalan setapak yang sempit, menanjak dan rimbunnya tanaman di kanan kiri tetap menemani, namun setelah melewati jalan vertikal tadi semuanya terasa lebih mudah sekarang.

Dari jauh terdengar salah satu teman kami berteriak ‘Reek wes sampe !’. Semangat kami berkobar dan makin cepat kami berjalan untuk menuju ke tujuan kami, air terjun Coban Rais. Rasa lelah kami terbayarkan saat melihat keindahan dan kesejukan yang diberikan air terjun ini. Hanya ada kami disana, serasa seperti private waterfall. Hal pertama yang kami lakukan saat sampai adalah berisitirahat dan berfoto bersama. Setelah itu kami lanjutkan dengan memakan bekal nasi bungkus yang sengaja kami bawa. Tidak takut saat persedian air kami habis, kami mencicipi air terjun yang segar untuk melepas dahaga. Beberapa dari kami juga nekat untuk menantang dinginnya air terjun dengan ber-shower ria dibawah air terjun. ‘Ice Bucket Challenge’ katanya. Heheee. 

Foto bareng :D





​
Puas menikmati keindahan kami pun kembali pulang. Saat pulang, perjalanan terasa lebih mudah, dan kami menyadari bahwa kami salah mengambil jalan saat berangkat tadi, sehingga harus bertemu dengan jalan vertikal. Jika jalan yang benar, kami tidak perlu melewati jalan tersebut. Oh ya, sedikit tips dari kami, jangan menggunakan sandal jepit karena menyulitkan berjalan saat jalanan menanjak dan menurun.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Saya tak menyangka hari ini datang juga. Hari dimana saya akan berpisah dengan teman-teman saya, MMB 2011. Ya, saya pernah membayangkan untuk segera keluar dari kampus ini, lulus, wisuda, dan bisa membahagiakan kedua orang tua saya. Tetapi ada satu hal yang saya lupakan saat saya menginginkan itu semua, yaitu berpisah dengan teman-teman saya. 

Bukan karena sengaja, kita dipertemukan
Anggap saja kita individu berbeda tanpa kedekatan istimewa
Yang dipaksa berlabel sebelas
Aku. Kamu. Dua ribu sebelas.

Tiga tahun saya bersama kalian. Saya tak pernah menyangka bahwa saya dan kalian akan  menjadi sebuah keluarga. Saya dan kalian berbeda pada awalnya, banyak perbedaan yang harus dipaksa untuk melebur menjadi satu, menciptakan kenyamanan yang mungkin pada awalnya tidak pernah ada di benak masing-masing.
Tiga tahun terasa seperti selamanya. Ya, saya tidak pernah membayangkan bagaimana rasanya jika hari-hari saya berikutnya, tidak akan menjumpai kalian. Hanya akan ada saya sendiri dan otak saya yang akan memutar ulang semua memori.

Keluarga
Satu kata yang selalu kita resapi dalam-dalam, meski nyatanya gen kita signifikan
Kita memang jauh berbeda, tapi bukan berarti itu keterbatasan
Mudah saja menguadratkan suka menjadi tak hingga
Atau menekan duka menjadi alpha

Masih ingatkah kalian saat saya dan kalian harus terbebani dengan bermacam-macam luka dan tanggung jawab. Di sanalah titik kesetiaan dan kekeluargaan  diuji. Seberapa pantaskah saya dan kalian berdiri bersama-sama hingga hari ini untuk saling berpelukan dan mengenang semuanya.
Masih ingatkah kalian saat saya dan kalian, bersorak sorai dan menangis terharu atas apa yang telah kita inginkan terwujud begitu saja dan mendapat banyak sekali pujian?
Masih ingatkah kalian, saat saya dan kalian harus menahan luka dan sakit atas apa yang telah kita perbuat sendiri?

Mari bicara tentang impian
Yang samar samar tergores bersama ideologi tentang kebebasan
Khayalan gila tentang menggenggam dunia
Atau melesat, mengganjil karena ingin

Mari dengarkan cerita saya,
Dulu, saat saya dengan sangat berat hati meyakinkan diri bahwa kalian telah menggores luka di hati, dan mengaku sulit memaafkan, saya menyesal. Saya telah lupa bahwa sakit yang saya alami dulu tidak pernah sesakit hari ini. Tidak pernah terasa sesak dada ini seperti hari ini, hari dimana saya dipaksa untuk berpisah dengan kalian. Mengucapkan selamat tinggal yang saya tahu tidak akan mampu saya ucapkan. 

Tiga tahun terasa seperti selamanya. 
Tiga tahun berharga dalam hidup saya. Tiga tahun kalian isi dengan kehidupan. Ya hidup yang berisi cerita, tawa, luka, marah, bahagia, kecewa, sakit hati dan cinta. Belum pernah saya memiliki hidup yang seperti itu  bersama teman kecuali dengan kalian. Kalian memberi saya kehidupan yang sebenarnya, yang bukan hanya sekedar kata-kata manis tetapi palsu. Kalian menunjukkan kehidupan yang nyata dan benar adanya, berkali-kali kalian ciptakan marah dan kecewa dalam benak saya, tapi berkali-kali juga saya mengucap syukur karena memiliki kalian dan hidup bersama kalian.


Karena hanya dengan memandang kalian
Perjuangan adalah titik termanis yang akan terasa
Berdetik detik yang memburai kenangan
Nantinya akan jadi cerita membanggakan
Dimana tawa atau air mata tak akan ada yang sia-sia

MMB 2011 PENS-ITS

Kini kita sedang berdiri dalam batas usai tak usai
Menangisi tiap jengkal kenangan yang terlanjur terpatri
Tiba saat kita harus mulai menangguhkan diri
Menamatkan mimpi mimpi yang dulu pernah kita bagi

Terima kasih dua ribu sebelas 
Untuk semua cerita, cinta, dan warna

Tangis haru ini nantinya akan jadi kebersamaan paling candu
Kini waktu memaksa semua menjadi sebentuk kenangan
Suatu hari kita akan tersenyum mengingat kebersamaan ini
Di waktu yang tak sama, dibelahan bumi lainnya






Pada akhirnya, saya tak pernah menyesal pernah menghabiskan waktu saya bersama kalian. Tidak akan pernah sia-sia jika itu bersama kalian. Seperti pada hari ini, saat saya menuliskan ini, saya mengatakan bahwa saya bangga pernah menjadi bagian dari kalian.
Hari ini, saya harus berpisah dengan kalian MMB 2011. Terimakasih atas kenangan yang telah kalian ciptakan. Terimakasih atas semua rangkaian semangat dan harapan yang kalian berikan. Biarkan saya untuk selalu merindukan kalian. Biarkan saya memeluk kalian kembali dengan doa dan harapan.

Catatan:

Puisinya bukan saya yang bikin, tapi teman-teman kebanggan saya. 
Share
Tweet
Pin
Share
6 komentar
Hallo, akhir-akhir ini saya sedang didera rasa malas untuk menulis. Cita-cita challenge 30 hari udah semakin rontok ._. Ide menulis sedang nyangkut. Apalagi saya sedang galau gini. Et daaah... Iya saya masih sempet-sempetnya galau. Hihiii..

Yaudah gitu aja. Sambil galau gini saya ngedengerin lagu ini nih :)


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Alhamdulillah dua buku dari wishlist saya, yaitu The Maze Runner dan To Kill a Mockingbird sudah berada di tangan saya. Dan sekarang saya telah rampung menyelesaikan The Maze Runner. Dan saya akan melanjutkan ke seri ke-2nya yaitu The Scorch Trial. 

Oh ya. selain itu saya juga telah berhasil dalam Reading Challenge Goodreads :D Saya telah berhasil membaca 10 buku pada tahun ini. Menurut saya, seharusnya saya mengambil jumlah buku lebih dari 10, karena saya telah berhasil menyelesaikan challenge meskipun belum satu tahun penuh.


The Scorch Trial merupakan buku ke-12 yang saya baca di tahun ini. Waw, diluar target yaaa. Saya penasaran berapa buku yang akan saya habiskan di tahun ini. Hihiii.

Keep reading .... :)
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Well, setelah lebih dari 2 bulan, akhirnya saya bisa juga menyelesaikan buku ini, Tuhan Sang Penggoda. Sebelumnya saya juga telah me-review setengah dari buku tersebut di postingan ini Tuhan Sang Penggoda.. Nah setengah buku selanjutnya tetap menceritakan uneg-uneg si penulis dan kejadian sehari-hari yang dapat memberi kita pencerahan dan merenungi hidup. 


Buku Tuhan Sang Penggoda
Judul Buku : Tuhan Sang Penggoda
Penulis : M. Arief Budiman
Penerbit : Galang Press
Halaman : 296 halaman

Ada 2 tulisan yang saya sangat suka pada bagian ketiga - Mencari Rumah Tuhan, di buku ini, yaitu saat penulis mencurahkan uneg-unegnya mengenai Idul Adha dan film Titanic. Ya pada bagian ketiga ini, si penulis memberikan uneg-unegnya yang berhubungan dengan Sang Pencipta.
Catatan dengan judul 'Idul Adha dan Kambing di Hati Kita' yang ditulis pada tanggal 7 April 1998 ini memberikan pukulan telak bagi diri saya. Di catatan ini disadarkan bahwa tak ada yang perlu kita lakukan pada Tuhan, tapi semuanya hanya perlu kita lakukan untuk diri kita sendiri. Tuhan tidak pernah membutuhkan apapun dari makhluknya, tapi makhluknya-lah yang membutuhkan diriNya. Di dalam catatan ini, dianalogikan oleh si penulis dengan berkurban kambing atau sapi pada Hari Raya Idul Adha. Bukan dengan hanya berkurban saat 10 Dzulhijjah saja, tapi ya harus terus selalu berkurban. Eits, bukan berkurban kambing dan sapi, yang dimaskudkan berkurban adalah mengorbankan gaya hidup, mentalitas, iman, dan tanggung jawab. Seperti kata-kata ini nih yang dibuat oleh si penulis :

Tuhan nggak butuh apa saja yang kita korbankan. Dia bisa menciptakan segala sesuatu yang jauh lebih besar, lebih bagus, lebih dahsyat hanya dalam hitungan seperti tak terhingga detik.

Catatan selanjutnya berjudul 'Betapa Rapuhnya Manusia' yang ditulis pada tanggal 12 April 1998. Catatan ini membahas tentang tragedi kapal Titanic. Pasti hampir semua dari kita pernah menyaksikan film Titanic. Diceritakan bahwa pada saat Titanic dibuat, Titanic dikukuhkan sebagai kapal yang tidak akan pernah tenggelam. Manusia terlalu sombong pada saat itu hingga berani melupakan kebesaranNya. 

Setiap benih kesombongan telah membawa serta karma kehancuran sebagai imbangannya.

Secara pesan dan pelajaran yang ada dalam buku ini tidak perlu dikomentari karena memang sangat menyadarkan dan dapat menjadi perenungan bagi pembacanya. Tapi saya terganggu dengan banyaknya typo pada buku ini atau bahkan hilangnya spasi antar kata pada sebaris kalimat ._.  Terlalu banyak untuk ukuran sebuah buku yang telah diterbitkan dan pasti banyak dibaca orang. Harapan saya semoga jika dicetak lagi, kesalahan ini bisa minim atau bahkan hilang. 
Well, terimakasih ilmu dan pengalaman penulis, sangat menajdi bahan renungan bagi saya sendiri. Buku ini bermanfaat. Tulisan pada kaver jelas terbukti, truly inspired.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hari ke-15 dan tulisan ke-12 di 30 Day Blogging Challenge ini. Saya memang belum bisa memenuhi tantangan ini dengan baik. Masih payah -.-

Oke, alhamdulillah saya sedang mendapatkan rezeki yang lumayan, daaan akhirnya saya kehabisan pengendalian diri untuk tidak membeli buku. Saya sudah membeli 7 buku dari akhir bulan Juli kemarin hingga akhir bulan Agustus ini. Jadi bisa dianggap sebulan ini saya telah membeli 7 buku. Ini sekaligus untuk memenuhi wishlist saya. Dan beruntungnya lagi, cukup dengan dua ratus ribu rupiah, saya sudah bisa mendapatkan 7 buku tersebut. Lucky me ! :D

Baiklah, berikut ini buku-buku yang telah saya beli dengan sangat brutal :p

borong buku

1. To Kill a Mockingbird
Saya mendapatkan buku ini dengan harga Rp 49.000,- yang semula adalah Rp 55.000,- Ini berkat diskon yang saya dapatkan karena teman saya Ucik mendaftar menjadi member di toko buku tempat saya membelinya. Terimakasih Ucik :D

2. The Maze Runner
Buku ini adalah buku wishlist saya di bulan ini dan akhirnya keturutan :D Yeyy. Saya mendapatkan buku ini cukup dengan harga Rp 25.000,- karena sedang obral. Padahal harga awalnya Rp 74.000,-

3. The Scorch Trial
Sama dengan The Maze Runner, saya mendapat buku ini dengan harga Rp 25.000,-. Harga awal Rp  69.000,-

4. The Death Cure
Semua seri The Maze Runner obral Rp 25.000,- Lucky me ! Harga awal Rp 69.000,-

5. The Deeper
Merupakan seri kedua dari The Tunnels, yang The Tunnels nya sendiri belum saya dapatkan. Buku ini saya dapatkan dengan harga Rp 25.000,-

6. Freefall. 
Seri ke-3 dari The Tunnels. Obral juga :D

7. Closer
Seri ke-4 dari The Tunnels, lagi lagi Rp 25.000,- 

Nah sekarang udah tahu kan kenapa saya bisa mendapat 7 buku cukup dengan total harga Rp 200.000,- Yap memanfaatkan obralan. Yang penting bagi saya buku itu menarik walaupun harganya murah. Yang penting kan saya tetep bisa baca buku. Bahagia banget :D 

Share
Tweet
Pin
Share
4 komentar
Hari ke-13. ternyata challenge ini memang sebuah tantangan tersendiri bagi saya. Setiap hari saya dituntut untuk menulis setidaknya sekali dalam sehari. Tidak mudah karena harus mencari ide untuk dijadikan bahan tulisan. Sejauh ini ide saya alhamdulillah masih lancar, seperti review game, buku atau sekedar curhat. Hehe..

Oh iya, menyandang status nggak jelas kayak gini (lulus tapi belum wisuda) juga bikin galau loh. Sama persis seperti pas peralihan dari SMA ke kuliah. Bingung nggak tau kudu ngapain karena pengumuman juga belum muncul. Bedanya kalau sekarang, perlaihan dari kuliah ke kerja atau lanjut kuliah lagi. Mau nyari kerjaan juga ijazah belum muncul dan harus mengandalkan surat keterangan lulus yang mana saya juga nggak yakin bakal ampuh atau enggak. 

Omong-omong, mencari kerja juga sesusah mencari kuliah, lebih susah malah. Yang lebih ribet itu mengumpulkan persyaratan untuk melamar kerja, contohnya seperti membuat surat SKCK alias Surat Keterangan Catatan Kepolisian. Ribet banget sih enggak, tapi menghabiskan waktu seharian untuk mengurusnya karena juga antri. Belum lagi legalisir ijazah-ijazah jaman lampau (hehehe), dan kepala sekolah sedang tidak ada di tempat. Dan beruntungnya, saya harus mengurusi itu semua sendiri ._.  Dibalik itu semua, saya jadi mengetahui regulasi mengurusi hal-hal semacam itu. Jadi di lain hari saya enggak akan bingung lagi. 


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hari ini saya akan melanjutkan review beberapa buku yang saya baca untuk Reading Challenge Goodreads. Kali ini saya akan membahas 2 buku saja yaaa. Dua buku yang selanjutnya yang saya baca adalah Wuthering Heights dan Allegiant. 

Wuthering Heights
Awalnya saya tertarik terhadao buku ini karena banyak direkomendasikan di beberapa artikel mengenai buku-buku bagus yang wajib dibaca. Buku ini merupakan novel klasik yang diterbitkan pada tahun 1847. Buku ini merupakan karya satu-satunya yang ditulis oleh penulisnya, Emily Bronte. Nah karena umur buku ini yang terhitung tua, itulah alasan utama saya sangat penasaran dan ingin membaca buku ini. 

Novel Wuthering Heights

Buku ini menceritakan kisah cinta tak berbalas antara Heathcliff dan Catherine yang berujung pada penderitaan yang harus dihadapi oleh keduanya. Berlanjut pada anak-anak mereka yang turut serta menanggung penderitann mereka. 
Awalnya saya cukup kaget membaca novel ini karena dialog-dialog yang diucapkan oleh karakter-karakter dalam buku benar-benar kasar. Berisi umpatan-umpatan yang sangat tidak sopan, bahkan ditujukan pada anak-anak. Belum pernah sekalipun saya membaca buku dengan bahasa sekasar itu. Tetapi memang dari dialog-dialog yang disajikan sangat mendukung dengan emosi yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Buku ini sangat gelap. Saya sempat mengalami stress karena tidak tahan dengan tindakan dan perkataan kasar para karakter yang ada di dalam buku. Serius !

Buku ini juga telah beberapa kali diadaptasi menjadi sebuah film. Tapi saya belum pernah sekalipun menonotn filmnya. Hehee. 

Allegiant
Buku ini merupakan seri terkahir dari trilogi Divergent. Yap jika ditotal saya menyelesaikan trilogi ini cukup dalam waktu tidak kurang dari seminggu. Veronica Roth sukses membuat saya sangat penasaran dan nggak mau berhenti untuk melanjutkan lagi dan lagi. 
Seri terkahir ini merupakan seri pamungkas yang mengungkapkan segalanya mengenai dunia Tris. Baik itu mengenai istilah divergent sendiri, lalu mengapa ada faksi-faksi, rahasia apa yang ada diluar pagar, rencana-rencana factionless, semua terungkap di Allegiant. 

Novel Allegiant, seri terakhir trilogi Divergent
Ending yang diberikan dalam buku ini memang sangat twist. Tidak berbeda jauh dengan seri terakhir trilogi The Hunger Game yang menampilkan Distrik 13 sebagai twist cerita, karena sangat tidak disangka-sangka. Agaknya memang konsep cerita masih bisa saya katakan sama, distrik dengan faksi, pemberontakan, walaupun detil-detil yang diberikan memang memiliki ciri masing-masing dan dapat menonjolkan karakter cerita masing-masing. Selain itu Suzanne Collin dan Veronica Roth memiliki pandangan yang berbeda mengenai akhir sebuah cerita. Bagi yang sudah membaca kedua trilogi tersebut pasti mengetahi perbedaan pandangan kedua penulis tersebut yang terlihat dalam penyelesaian akhir ceritanya.


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hari ke-11. Kali ini saya akan berbagi lagi tentang sebuah game. Game yang saya temukan ini unik banget loh. Bisa dikategorikan game dengan genre horor, tapi nggak horor-horor juga sih secara grafiknya lucu banget dan nggak nakutin. Judul game-nya adalah Haunt the House. Game ini berbasis flash sehingga tidak membutuhkan spesifikasi hardware khusus untuk memainkannya. Lumayan lah untuk menghabiskan waktu luang. Hehe

Game Haunt the House
Cara memainkan game ini sangat simpel, jadi kita pemain, berperan sebagai hantu di dalam game. Tugas kita sebagai hantu adalah menakut-nakuti 30 orang yang berada dalam rumah sehingga mereka ketakutan dan pergi dari rumah. Kita bisa mengendalikan hantu dengan menggunakan keyboard. Di awal permainan, akan diberikan instruksi bagaimana cara menakut-nakuti orang-orang, yaitu dengan cara hantu memasuki suatu objek di dalam rumah sehingga objek tersebut bisa bergerak-gerak sendiri. 

Rumah dalam game Haunt the House
gambar sebelah kiri adalah gambar hantunya. lucu yaa :3 dan gambar di sebelah kanan adalah gambar objek piano saat dimasuki oleh hantu.
Di dalam game juga tersedia horor meter di bagian bawah. Semakin horor tingkat meternya maka jenis efek horor yang dapat dihasilkan oleh hantu di masing-masing objek akan semakin beragam. Dan semakin meningkatnya tingkat horornya, maka orang-orang di dalam rumah akan semakin cepat ketakutan dan pergi dari dalam rumah.

Cukup mudah kan memainkannya? Yuk deh langsung aja kunjungi website-nya untuk memainkannya. Klik disini yaa..
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Well, today is the 10th day. Ya meskipun tulisan yang baru saya hasilkan adalah  8, bukan 10. Hiks. Okay karena saya sebenarnya sangat bingung mau nulis apa, akhirnya muncullah ide ini. Sehubungan dengan keikutsertaan saya dalam Reading Challenge-nya Goodreads, saya ingin menulis sedikit review saya mengenai buku-buku yang saya baca selama mengikuti challenge tersebut. Target saya dalam setahun adalah 10 buku. Jumlah yang masih sangat sedikit sebenarnya. Dan saat ini sudah 8 buku yang telah saya baca. Two books ahead ! :D 
Di postingan kali ini saya hanya akan membahas 3 buku saja yaa. Sisanya akan saya bahas di postingan selanjutnyaa.

1st
Buku pertama yang saya baca dan selesaikan untuk memulai Reading Challenge Goodreads adalah Divergent yaay.


Pasti sudah pada tahu kan sama Divergent? Yap filmnya memang rilis tahun ini dan secara tiba-tiba bukunya menjadi sangat dicari-cari. Arti dari Divergent sendiri adalah kelainan. Dan setelah membaca bukunya, saya baru paham apa maksud Divergent yang disuguhkan dalam ceritanya. Jadi buku ini bercerita tentang seorang cewek bernama Tris, yang memiliki kelainan karena memiliki beberapa sifat sekaligus. Padahal seharusnya jika ia normal, ia hanya memiliki satu sifat saja sesuai faksi-faksi yang ada. Karena kelainannya itu, posisinya menjadi sangat berbahaya karena harus dibunuh. Yap itu inti ceritanya, tapi kalian harus membaca keseluruhan ceritanya untuk mengetahui petualangan Tris dan apa yang terjadi di dunianya.
Novel ini adalah novel Young Adult, dystopian dan roman :3 Bagi penggemar trilogi The Hunger Games pasti menyukai novel ini. 


2nd.


Buku kedua yang saya baca adalah Insurgent. Buku ini merupakan seri kedua dari Divergent. Buku ini menceritakan petualangan lebih lanjut Tris dan Tobias, kekasihnya. Di novel ini, kita akan diajak jalan-jalan ke semua faksi yang ada di dalam dunia seri Divergent ini. Menurut saya, buku kedua ini lebih menegangkan dan lebih seru dari seri pertamanya. Konflik yang ditampilkan juga lebih kompleks serta tambahan banyak sekali karakter baru. Sedikit demi sedikit rahasia-rahasia diungkapkan di dalam buku ini. Saya hanya membutuhkan 3 hari untuk menyelesaikan buku ini. Saya jamin kalian enggak akan bisa berhenti saat membacanya karena memang membuat ketagihan. Hihiii..
Ending dari seri kedua ini dibuat menggantung dan membuat tidak sabar untuk segera melanjutkan membaca seri terakhirnya. 


3rd.
The 3rd book that I read was The Fault In Our Stars. Buku yang cukup menarik bagi saya. Saya sangat menyukai bagaimana penulis menggambarkan karakter yang ada pada buku sehingga memberikan persepsi baru bagi saya tentang penderita kanker. Sangat diluar dugaan. Sebelum membaca buku ini, saya pikir penderita kanker tidak dapat menikmati hidup karena penyakitnya, tapi saya salah. Buku ini menceritakan beberapa penderita kanker yang hidupnya sangat normal seperti memiliki kekasih, bahkan bercinta, putus cinta, usil dan lain-lain.


Karakter utama dalam buku ini bernama Hazel dan pacarnya bernama Augustus. Mereka berdua sama-sama penderita kanker. Buku ini berpusat pada cerita antara Hazel dan Augustus yang saling bertukar bahan bacaan. Hingga akhirnya ketertarikan mereka tersebut membawa mereka mengunjungi Belanda dan bertemu dengan penulis favorit Hazel.
Bagi pecinta cerita romantis buku ini sangat saya rekomendasikan. Siap-siap dengan adegan sedih yang dapat menguras air mata :') *siapintissue
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hallo, mohon maaf sekali lagi saya bolos lagi di hari ke 8 :| karena memang ada sesuatu yang harus saya lakukan dan saya tidak membawa laptop. Hiks.

Postingan kali ini akan sangat bermanfaat bagi seorang bookworm. Sekarang ini masyarakat udah nggak asing lagi sama yang namanya jejaring sosial. Masing-masing jejaring sosial memiliki spesifikasi, kelebihan, kekurangan, target audience dan tujuan penggunaannya masing-masing. Bisa dicontohkan seperti Twitter yang fitur utamanya adalah pengguna hanya bisa melakukan tweet, Instagram yang penggunanya hanya bisa melakukan upload foto dan Path yang jumlah teman yang dapat kita tambahkan sangat terbatas sehingga kita akan menyeleksi orang-orang yang benar-benar dekat dengan kita untuk ditambahkan menjadi teman. Nah seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa postingan ini akan bermanfaat bagi bookworm, jadi ada juga loh jejaring sosial yang diperuntukkan untuk orang-orang yang hobi membaca. Jejaring sosial itu bernama Goodreads. Bagi yang suka baca saya yakin udah nggak asing. Tapi kalau ada yang belum tahu, boleh deh coba join ke goodreads :)

Di goodreads, kita akan menemukan orang-orang yang hobinya sama, yaitu membaca. Goodreads memudahkan kita untuk mencari referensi-referensi buku-buku bagus karena kita akan terbantu dengan review pengguna goodreads yang lain di masing-masing buku. Selain itu, kita juga bisa menambahkan review dan rating pada buku yang telah kita baca. Fitur lainnya yang sangat saya sukai yaitu fitur shelves. Terdapat 3 shelves yang ada di goodreads, yaitu to-read-shelves, currently-reading-shelves dan read-shelves. Fitur to-read-shelves bisa dikatakan semacam wishlist untuk mencatat buku-buku apa yang ingin kita baca. 

Review saya di buku Allegiant
Tidak melupakan konsep utama dari jejaring sosial, goodreads juga dilengkapi dengan fitur add friend sehingga kita dapat berteman dengan bookworms yang lainnya dan bertukar pendapat mengenai buku yang menarik. Kita juga dapat merekomendasikan sebuah buku kepada teman yang lain loh :) Keren kan?
Bagi yang suka blogging, bisa deh menambahkan widget goodreads di blognya seperti punya saya. Intinya, dengan goodreads pengetahuan kita mengenai buku-buku menarik akan selalu update. Tenang aja, kita nggak akan kecanduan menggunakan jejaring sosial ini karena kita harus tetap membaca untuk dapat beraktivitas di goodreads. Untuk dapat memberi review dan rating, kita harus baca, untuk dapat diskusi kita juga harus baca, untuk dapat memberi rekomendasi juga harus baca. Bahkan untuk dapat mengikuti Quiz yang ada di goodreads juga tetep harus baca.
Selain tersedia dalam versi website, juga tersedia dalam versi aplikasi. 

Nah sekarang udah tahu kan manfaat goodreads? Ini bukan promosi goodreads kok, saya cuman mau berbagi fasilitas yang mudah didapatkan untuk mendukung hobi membaca :)
Oh ya, kalau udah join goodreads, add saya yaa :P
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Yaap, hari ini adalah hari ke-7 dari 30 Day Blogging Challenge. And you know what? Kemarin saya bolos nulisnya T.T. Kemarin saya seharian jalan jalan ke Batu, malang dan sekitarnya sama temen-temen. Hihii. Nyampe rumah juga dini hari tadi ._. Saya nggak nyiapin tulisan buat di post otomatis. Jadnya gini deh. Hiks.

Oke saya ke Malang, Batu dan sekitarnya dalam rangka survei villa yang akan dibuat liburan MMB 2011. Yeyy !! Selain itu saya dan teman-teman juga memanjakan diri dengan mengunjungi alun-alun kota Batu. Disana kami menyempatkan naik ferrish wheel alias bianglala alias dermulen(?). Beberapa teman saya takut juga naik wahana tersebut. Hihii. Selain itu kami juga membeli susu serta mengunjungi Pos Ketan. Memang alun-alun kota Batu memang favorit untuk dikunjungi karena jajanan yang ah bikin laper terus. Maafkan saya karena tidak bisa memberi bukti valid sebuah foto di alun-alun kota Batu. Tapi saya dapat menunjukkan foto selfie bareng temen-temen :D


selfie duluuuu...

Foto selfie itu diambil saat kami sedang ada di masjid (entah apa namanya) di alun-alun Batu. Nah walaupun sudah menyempatkan memanjakan diri di alun-alun (setelah mencari referensi villa), tapi kami masih belum puas karena makan bakso bakarnya belum keturutan. Yah semoga di lain kesempatan kami bisa makan bakso bakar :D

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Selamat hari ke-5 30 Day Blogging Challenge ! :D Yay..
Hari ini saya akan membahas wishlist buku-buku yang sedang saya pingin. Yah walaupun belum tentu bisa langsung saya baca karena masih bingung ini itu (padahal sudah lulus). Fyi aja, ada sekitar 10an buku yang ada di rak dan belum saya baca. Sebagian udah berusaha saya cicil, tapi pasti dateng buku baru lagi deh. Hehee.. Maklum, suka lapar mata kalo liat buku. Bagi saya, seperti apa cerita dalam buku nggak masalah, selama saat saya membaca saya bisa menyelam dalam cerita dan dapat merasakan emosi di dalam buku, well buku tersebut boleh deh saya kasih jempol. Yang saya pentingkan kalau sedang membaca buku adalah sensasi petualangannya. That's the point of reading a book.

Oke, langsung aja deh saya kasih bocoran wishlist book saya :

1. The Maze Runner
Penampakan buku The Maze Runner

Buku ini sebenernya udah saya tahu sebelum buku ini jadi lebih beken karena akan dirilis filmnya. Disajikan dalam trilogi, si penulis James Dashner menyajikan buku dengan genre sci-fi Young Adult. Yeaah, samaan deh sama trilogi The Hunger Games yang saya suka banget itu :3. Nah, saya benar-benar masih buta mengenai buku ini. Dilihat dari judulnya dan sedikit melihat trailer filmnya (saya nggak mau baca review orang-orang), buku ini mengisahkan petualangan sekelompok pemuda di dalam sebuah maze dan mereka harus berjuang untuk keluar dari maze tersebut. Yap sudah gitu aja yang saya tahu, dan rasa penasaran saya makin menjadi-jadi setiap waktu mendekati perilisan filmnya. Karensa saya nggak mau nonton filmnya sebelum baca bukunyaaa ._.

2. To Kill a Mockingbird

Penampakan buku To Kill a Mockingbird (Gold Edition)

Yaaap, buku ini. Saya sudah menjadikan buku ini wishlist di beberapa bulaaan yang lalu saat saya membeli buku Tales of Two City-nya Charles Dicken. Tapi karena terdesak oleh buku-buku baru yang 'mungkin' lebih keren dan akhirnya saya selalu menunda untuk membelinya Saya tertarik kepada buku ini karena banyak sekali artikel mengenai 'buku yang harus dibaca' yang merekomendasikan buku ini karena dinilai memberikan pembelajaran moral. Pokoknya menurut semua review yang saya baca, bisa disimpulkan buku ini BAGUS.


3. Gajah Mada

Seri Gajah Mada

Gajah Mada. Terkenal banget sama sumpahnya Sumpah Palapa. Gajah Mada, patih kerajaan yang berjaya di masanya yaitu Majapahit. Sering banget muncul di buku sejarah SD. Dan sekarang muncul dengan gaya yang lebih keren, NOVEL. Motivasi utama saya teteplah ya, karena penasaran. Hehee. Saya penasaran bagaimana sebuah sejarah yang membosankan seperti di buku pelajaran dapat disajikan dalam bentuk novel. Saya penasaran seperti apa sih gaya cerita novel yang sarat akan sejarah. Dan saya bertanya-tanya apakah setelah membaca novel ini saya akan menjadi sangat mengerti mengenai Gajah Mada? Yaah tunggu sampai saya membaca buku ini. 

Yap cukup 3 buku dulu deh yang jadi masuk wishlist kali ini. Next post saya akan kasih bocoran wishlist buku saya yang lainnya yaaak. Nah, ikutan masukin buku-buku ini ke wishlist kalian? :)


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About Me

My photo
Weka Agnes
movie, book, craft, staycation and travel
View my complete profile

recent posts

Blog Archive

  • ►  2020 (1)
    • ►  August (1)
  • ►  2019 (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2018 (4)
    • ►  October (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
  • ►  2017 (2)
    • ►  August (1)
    • ►  May (1)
  • ►  2016 (6)
    • ►  October (1)
    • ►  June (1)
    • ►  March (1)
    • ►  January (3)
  • ►  2015 (22)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
    • ►  March (6)
    • ►  February (2)
    • ►  January (5)
  • ▼  2014 (43)
    • ▼  December (2)
      • [Resensi] Steal Like An Artist by Austin Kleon
      • Wah, Kisah Dolores Umbridge dii Harry Potter Terun...
    • ►  November (2)
      • Oleh-oleh Dari Surabaya Book Fair 2014
      • Hari Pahlawan Sekarang dan Empat Tahun yang Lalu
    • ►  October (4)
      • Selamat Hari Blogger Nasional & Cerita Cinta Mengh...
      • Superheroes by The Script - Perjuangan Seorang Ayah
      • [Resensi] Reality Show Gila - Reality TV Bites
      • Berpetualang ke Coban Rais
    • ►  September (3)
      • Teruntuk MMB 2011
      • Nyangkut #ChallengeDay18
      • Complete Challenge #ChallengeDay17
    • ►  August (14)
      • [Resensi] Tuhan Sang Penggoda (2) #ChallengeDay16
      • Borong Buku #ChallengeDay15
      • Peralihan #ChallengeDay13
      • Reading Challenge #2 ChallengeDay12
      • Haunt the House #ChallengeDay11
      • Reading Challenge #1 #ChallengeDay10
      • Goodreads #ChallengeDay9
      • Bolos #ChallengeDay7
      • Wishlist Book #ChallengeDay5
    • ►  July (3)
    • ►  June (4)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (6)
  • ►  2013 (24)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (2)
    • ►  April (4)

Labels

  • 30 Day Blogging Challenge
  • blog competition
  • book
  • fanfic
  • game
  • holiday
  • info
  • mind
  • movie
  • nyunyu
  • opinion
  • playlist
  • quotes
  • random
  • review
  • skincare & makeup
  • song
  • story
  • tech
  • testimoni

Created with by ThemeXpose